Dispopar Enrekang menggelar Peningkatan Kapasitas Daya Saing Pemuda Pelopor dan Wirausaha Pemula. Kegiatan ini berlangsung dua hari pada tanggal 30-31 Mei 2023.
Pada Hari Pertama digelar Pelatihan Konten Kreator, dengan jumlah peserta 50 pemuda yang merupakan perwakilan dari 12 kecamatan.
Narasumber pelatihan konten kreator terdiri dari 3 orang profesional dibidangnya yaitu. Muamar Amir Hamas (youtuber), H. Geniyah Junior (Konten Kreator) dan Muhammad Naim (Konten Kreator dan Pegiat Literasi)
Agenda hari kedua yakni Pelatihan Pembuatan Roti dengan jumlah peserta 35 orang yang merupakan utusan dari 12 kecamatan.
Narasumber kegiatan pelatihan pembuatan roti yaitu tenaga Ahli tata boga dari Poltekpar Sri Aulia Safitri,A.Md.Par.
Kadispopar Ahmad Faisal menegaskan pentingnya kegiatan ini. Saat ini terdapat 215,63 juta pengguna internet di Indonesia dengan tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 77% dari total populasi.
Dengan potensi itu, seorang Konten Kreator diharapkan harus mampu menginspirasi anak bangsa untuk tetap berdiri kokoh di atas pilar dan konsensus kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, termasuk konsensus kita di Kabupaten Enrekang yaitu mewujudkan Enrekang EMAS.
Seorang konten kreator harus mampu menginspirasi dan mendorong setiap anak bangsa untuk meningkatkan nasionalisme di era digital yang sarat perubahan dan diwarnai derasnya arus informasi.
"Disrupsi karena inovasi teknologi membuat komunikasi tanpa batas. Setiap individu seketika menjadi bagian dari warga dunia dengan arus informasi setiap detik mengalir semudah kecepatan jempol mengetik," kata Kadispopar.
Mekanisme pengaturan untuk menyikapi derasnya arus informasi sudah diterapkan oleh Pemerintah. Meski begitu, tantangan kerap muncul dalam berkomunikasi secara digital pada keseharian masyarakat. Terkini, media sosial sering dimanfaatkan untuk membentuk persepsi secara khusus dalam berbagai bidang. Tidak hanya dimanfaatkan terkait dukungan politik, yang merupakan dinamika yang khas menjelang Pemilu, tetapi juga di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Media sosial yang seharusnya dimanfaatkan sebagai wadah untuk saling berbagi gagasan atau meneruskan informasi, kerap kali menjadi "arena perang" dagang di bidang ekonomi bahkan propaganda di bidang politik. Namun demikian, saya berharap dalam kondisi apapun, seorang konten kreator harus mampu menyajikan konten edukatif, informatif dan berorientasi perubahan, serta menebar pesan-pesan secara positif.
"Jangan sampai arus modernisasi menanggalkan martabat kemanusiaan, integritas diri dan nilai luhur kebangsaan". tutupnya.