Kabupaten Enrekang resmi memiliki brand pariwisata tersendiri. Jika secara nasional Indonesia memiliki brand Wonderful Indonesia, atau Bali dengan The Island of Gods-nya, maka Enrekang memperkenalkan Endless Journey sebagai brand pariwisata.
Brand Enrekang Endless Journey ini, diluncurkan oleh Bupati Muslimin Bando didampingi Kadispopar Ahmad Faisal, disela pembukaan Mata Allo Fest 2023. Acara ini berlangsung di Alun-alun Abubakar Lambogo, Jumat 26 Mei 2023.
Bupati mengatakan, brand ini dipilih lewat pelbagai pertimbangan. Namun yang utama, potensi pariwisata Enrekang sangat besar dan tak habis-habisnya di-eksplorasi.
Ada setidaknya 200 destinasi wisata di Enrekang. Mulai dari destinasi wisata alam seperti pendakian Latimojong, agrowisata di Salukanan, wisata olahraga, seperti mountain bike, panjat tebing, hingga arung jeram, Mandatte Park, Bambapuang Park, desa wisata seperti Karangan, destinasi wisata di kota seperti sport centre dan taman bermain Lapangan Batili, anjungan Mata Allo, Swiss, dan masih banyak lagi di desa-desa.
“Sehingga, berwisata di Enrekang bagaikan petualangan tiada akhir,” jelas MB, dalam Talkshow Mata Allo Fest 2023.
Bupati memuji inisiatif Dispopar dalam memperkenalkan brand ini. Brand ini, kata MB, adalah inovasi penting agar dunia pariwisata Enrekang semakin menarik dan berdaya saing.
“Kita ingin semua OPD punya inovasi-inovasi yang menggerakkan ekonomi masyarakat,” ungkap Ketua Golkar Enrekang ini.
Sementara Kadispopar Ahmad Faisal menegaskan, pihaknya punya puluhan event dalam kalender pariwisata Enrekang, guna menggalakkan sektor ini. Sebagian sudah terlaksana, sebagian lainnya segera.
“Sesuai arahan bupati, dan selaras dengan visi Enrekang Emas Religius Berkelanjutan,” kata Kadispopar.
Mata Allo Fest adalah salah satu dari sederet agenda Dispopar ini. Mata Allo Fest 2023 digelar di Alun-alun Abu Bakar Lambogo, selama 2 hari, 26-27 Mei 2023.
Festival ini digagas oleh Dispopar dengan berkolaborasi dengan komunitas pemuda Kota Enrekang. Dimulai dengan talkshow, launching brand pariwisata, presentasi makna brand, pemutaran video destinasi wisata, dan live music.
Juga ada pasar UMKM, X Games, bersepeda kemudian memungut sampah plastik. Panitia mengajak pengguna lapangan dan alun-alun menjaga tempat ini tetap bersih, dengan membuang sampah pada tempatnya. Panitia juga menyediakan tempat sampah plastik yang dibuat khusus bertuliskan Mata Allo.
“Kita memunculkan kreativitas masyarakat dan anak muda kota Enrekang yang selama ini jarang disentuh, dengan memanfaatkan animo festival,” ungkapnya. (adv)