Rumusan awal Rancangan RPJPD Kota Parepare menjabarkan visi Pembangunan daerah 2025-2045 yaitu Kota Parepare maju, berdaya saing, tangguh dan berkelanjutan.
Hal itu diungkap Sekda Parepare, Muhammad Husni Syam, saat membuka konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 yang digelar di Ruang Pola Kantor Walikota, Kamis (11/1/2024).
Husni menjelaskan, guna mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan lima misi Pembangunan 2025-2045.
“Yakni mewujudkan perekonomian daerah yang kuat dan berkualitas, mengembangkan infrastruktur daerah yang strategis dan merata, mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), mewujudkan masyarakat yang memiliki ketahanan terhadap bencana, mewujudkan Pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan,” jelasnya.
Dalam rancangan awal RPJP, lanjut dia, beberapa dirumuskan indikator pembangunan dan target yang akan dicapai di tahun 2045.
“Indikator pembangunan tersebut yaitu
PDRB Per Kapita di tahun 2022 mencapai Rp 56,16 Juta ditargetkan di tahun 2045 menjadi Rp 92 Juta. Peningkatan PDRB perkapita harus sejalan dengan kemudahan berusaha bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM. Begitupula dengan kemudahan berinvestasi di Kota Parepare harus dilaksanakan dengan baik,” ungkapnya.
Termasuk laju pertumbuhan ekonomi,di tahun 2022 sebesar 5,93 % ditargetkan di tahun 2045 menjadi 8 %. Sementara tingkat kemiskinan di tahun 2022 sebesar 5,41 %, diharapkan turun di tahun 2045 menjadi 0,5 persen. Tentunya perlu ada program yang berkesinambungan dalam pengentasan kemiskinan ini.
“Sementara untuk rasio gini yang di tahun 2022 sebesar 0,379 persen diharapkan turun menjadi 0,050 persen di tahun 2045. Semakin rendah angka rasio gini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan dan pembangunan Kota Parepare lebih baik dan lebih merata dari tahun ke tahun. Dengan kata lain efek pembangunan ekonomi Kota Parepare dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Husni.
Sedangkan tingkat pengangguran terbuka di tahun 2022 sebesar 5,6 persen ditargetkan turun di tahun 2045 dengan hanya 0,01 persen. Dalam Upaya mengurangi angka pengangguran ini maka perlu peningkatan keterampilan dan kompetensi kerja.
“Hal ini akan mengurangi kesenjangan kemampuan tenaga kerja dan kompetensi yang dipersyaratkan. Dengan demikian akan berdampak para tenaga kerja potensial akan mampu mengisi kesempatan kerja dan berusaha mandiri sehingga akan mengurangi angka pengangguran,” harapnya.
Indeks Pembangunan Manusia yang di tahun 2022 mencapai 78,54 persen, kata dia, ditargetkan menjadi 95 persen di tahun 2045. Nilai IPM Parepare selama ini menjadi salah satu yang tertinggi diantara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Dalam hal tata kelola pemerintahan, lanjut Husni, seperti indeks reformasi birokrasi, indeks inovasi, indeks SPBE, indeks pelayanan publik dan indeks daya saing daerah ditargetkan mencapai nilai tertinggi.
“Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan apa yang tertuang dalam Visi dan Misi sebagaimana yang akan diuraikan di Rancangan Awal RPJPD, maka kata dia, penentuan tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program-program prioritas pembangunan periode tahun 2025-2045 selanjutnya akan tergambarkan dengan jelas dan terukur melalui dokumen RPJPD tahun 2025-2045.
“Proses konsultasi publik ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran dalam memperkaya rumusan-rumusan yang sudah disusun oleh Tim Penyusun Rancangan Awal RPJPD Kota Parepare. Olehnya itu, saran, masukan, tanggapan yang sifatnya membangun sangat diharapkan,” tandasnya. (*)