Notification

×

Iklan

Pasang Iklan

Iklan

Pasang Iklan

Damkar Parepare dan Balai Jalan Keruk Sedimen Drainase Cegah Banjir

| Mei 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-25T13:40:36Z
Pasang Iklan

Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Parepare bersama Tim Pemeliharaan Jalan, dari Balai Jalan Nasional melakukan aksi penyemprotan dan pengerukan sedimen pada salah satu titik rawan banjir di depan Masjid Agung, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu (25/5/2025).


Kegiatan ini dilakukan sebagai respons terhadap laporan warga yang menyatakan bahwa setiap kali hujan deras turun, jalur poros nasional di depan Masjid Agung kerap dilanda banjir dan genangan air yang mengganggu aktivitas masyarakat dan pengguna jalan.


Menurut Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Parepare, Jenamar Aslan yang didampingi Kepala Bidang Penanggulangan dan Penyelamatan Damkar Kota Parepare, Frans. Ia mengatakan, langkah kolaboratif ini diharapkan menjadi solusi yang berkesinambungan agar titik duiker yang tersumbat kembali lancar untuk mengantisipasi terjadinya genangan air yang naik ke badan jalan.


“Bersama tim dari Balai Jalan Nasional, kami melakukan penyemprotan dan pengerukan untuk membuka kembali saluran duiker yang tersumbat. Ini langkah awal kami untuk mengurangi potensi banjir, terutama menjelang musim hujan,” ujar Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Parepare, Jenamar Aslan.


Sementara, Kepala Bidang Penanggulangan dan Penyelamatan Damkar Kota Parepare, Frans mengatakan, penyebab utama banjir di lokasi tersebut adalah tersumbatnya saluran duiker akibat penumpukan sampah dan sedimen.


"Sumbatan ini menghambat aliran air dalam saluran drainase utama, sehingga air meluap ke badan jalan, dikarenakan duikernya masih buatan zaman penjajahan dengan model duiker cincin yang berdiemeter 50 Cm,"jelasnya.


Melalui Sekertaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Parepare, Jenamar Aslan mengimbau, Pemerintah Kota Parepare mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke dalam saluran air, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.


"Aksi penyemprotan dan pengerukan sedimen ini untuk mengantisipasi banjir, dan juga mendukung program Walikota Parepare (Tasming Hamid) yakni bebas banjir. Selain itu, kalau boleh saran untuk balai jalan nasional, duikernya bisa di perlebar, mengingat kondisi debit air pada saat hujan sudah tidak mampu menampung air deras nya air pada duiker buatan yang masih sejak zaman penjajahan,"tutupnya.(*)

Pasang Iklan


Pasang Iklan


Pasang Iklan


Pasang Iklan


×
Berita Terbaru Update